Jakarta – Pemerintah tengah menjalankan efisiensi anggaran operasional berskala besar. Namun, langkah ini dinilai berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan hingga pesanan produk UMKM.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menjelaskan, kalangan pengusaha mendukung efisiensi pemerintah. Namun, harus dilakukan secara terukur agar tidak berdampak buruk ke ekosistem dunia usaha.
Efisiensi ini diharapkan selektif dengan memperhitungkan dampak atau efek domino yang ditimbulkan, kata Sarman kepada www.wmhg.org, Senin (17/2/2025).
Karena belanja Pemerintah merupakan stimulus yang akan menggerakkan berbagai sektor usaha swasta, ia menambahkan.
Dia nengatakan, dengan nilai efisiensi mencapai sekitar Rp 300 triliun, akan berdampak langsung ke kegiatan usaha yang berkaitan dengan kementerian lembaga. Diketahui, ada beberapa pos penghematan yang dilakukan pemerintah.
Misalnya pada pos perjalanan dinas yang dipangkas 50 persen akan berpengaruh pada bisnis hotel, restoran hingga agen travel. Lalu, pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum untuk infrastruktur juga akan berdampak.
Misalnya, pada pembelian bahan bangunan seperti semen, besi, baja, batu bata, kerikil, hingga pasir. Belum lagi, kata Sarman, penggunaan jasa pekerja bangunan juga tidak bisa dilakukan.
Rapat-rapat di berbagai Kementerian yang dilakukan via zoom dan tidak ada snack akan mengganggu UKM, karena yang selama ini memasok snack adalah pelaku UMKM, tutur dia.
Mengganggu Pertumbuhan Ekonomi
Dia menilai, jika efisiensi anggaran ini tidak dilakukan secara terukur, maka bisa mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai contoh salah satunya adalah dampak penghematan belanja pemerintah ke daya beli masyarakat.
Jika perputaran atau belanja Pemerintah berkurang sangat signifikan maka akan dapat menghambat pencapain target pertumbuhan ekonomi, ucapnya.
Karena pemangkasan belanja Pemerintah akan menekan konsumsi rumah tangga,di sisi lain pertumbuhan ekonomi kita 60 persen masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, Sarman menambahkan.