Jakarta – Pendapatan produsen mobil listrik (EV) asal Tiongkok BYD berhasil melampaui Tesla. Namun dalam hal keuntungan atau laba yang dicetak, Tesla masih memimpin.
Dikutip dari CNBC pada Jumat (01/11/2024), periode Juli hingga September, Tesla berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 2,18 miliar dengan kata lain, jumlah ini naik 16,2% dari tahun lalu. Sementara itu, BYD mengalami kenaikan laba sebesar 11,5%, mencapai 11,6 miliar yuan pada periode yang sama.
Dalam penjualan keseluruhan tahun ini, Tesla sedikit di atas BYD dengan pendapatan sekitar USD 71,98 miliar, sementara BYD hanya mencatatkan USD 70,53 miliar.
BYD adalah salah satu perusahaan mobil listrik terbesar di Tiongkok, yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia. Di wilayah asalnya, BYD bersaing ketat dengan Tesla dan produsen mobil lainnya.
Pada September, Tesla Model Y menjadi mobil listrik terlaris di Tiongkok, sementara model Seagull dari BYD berada di peringkat kedua.
Persaingan yang terjadi antara Tesla dan BYD diprediksi akan semakin sengit setelah Uni Eropa (UE) mulai memberlakukan tarif baru terhadap EV asal Tiongkok. Tarif tambahan yang dikenakan pada EV ini bisa mencapai 45,3%, dengan rincian 7,8% untuk Tesla dan hingga 35,3% untuk SAIC Motors, di atas tarif impor standar sebesar 10%.
Meskipun tarif untuk BYD dan Tesla lebih rendah dari yang semula direncanakan, keduanya telah mengambil langkah untuk menghadapi dampak ini dengan meningkatkan produksi di Eropa.
Tahun lalu, BYD telah umumkan rencana pembangunan pabrik di Hungaria. Selain itu, pada bulan Juli, BYD juga mengumumkan akan menginvestasikan USD 1 miliar untuk mendirikan pabrik di Turki yang memiliki hubungan serikat pabean dengan UE, yang akan mempermudah ekspor ke pasar Eropa. Â