Jakarta – PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, operasional di bandara telah kembali normal. Hal ini setelah puluhan penerbangan dibatalkan dampak abu vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 13 November 2024.
Demikian disampaikan Humas Bandara Lombok Arif Haryanto, di Lombok Negara, Kamis (14/11/2024), seperti dikutip dari Antara. Saat ini operasional di Bandara Lombok kembali normal,” ujar Arif.
Arif menuturkan, semua rute penerbangan domestik dan internasional saat ini telah normal kembali setelah puluhan penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok dibatalkan dampak abu vulkanik gunung Lewotobi.
Semoga penerbangan di Bandara Lombok ini tetap lancar dan aman. Namun, kondisi ini bisa berubah tergantung arah angin atau dampak gunung Lewotobi, ujar dia.
Ia mengatakan, untuk memastikan jadwal penerbangan di Bandara Lombok, pihaknya mengimbau kepada masyarakat atau pengguna jasa transportasi udara agar menghubungi call center masing-masing maskapai penerbangan yang digunakan.
Warga bisa menghubungi call center maskapai penerbangan yang digunakan, ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak enam penerbangan internasional baik itu keberangkatan maupun kedatangan dibatalkan, akibat abu vulkanik letusan gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores, Rabu, 13 November 2024.
Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok pada Rabu,13 November 2024 dibatalkan, kata General Manager Bandara Lombok Barata Singgih Riwahono.
Data Rabu, 13 November 2024 sampai dengan pukul 14.30 WITA, tercatat ada 39 penerbangan yang dibatalkan oleh pihak maskapai, terdiri dari 33 penerbangan domestik dan 6 penerbangan internasional yang dibatalkan.
Rinciannya, penerbangan domestik ada 18 keberangkatan dan 15 kedatangan, sementara penerbangan internasional 3 keberangkatan dan 3 kedatangan, ujar dia.
Penerbangan domestik yang dibatalkan antara lain dari dan ke Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bima dan Sumbawa Besar. Sementara penerbangan internasional yang batal adalah dari dan ke Kuala Lumpur dan Singapura.