Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa penerimaan negara hingga November 2024 masih menunjukkan tren positif, meskipun menghadapi tekanan ekonomi yang cukup berat.
Ia menjelaskan bahwa pendapatan negara telah mencapai Rp2.492,7 triliun, setara dengan 89 persen dari target yang ditetapkan dalam Undang-Undang APBN 2024. Capaian tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,3 persen secara tahunan (year-on-year).
Akhir November 2024 kita sudah memperoleh pendapatan negara sebesar Rp2.492,7 triliun. Artinya, 89 persen dari target tahun ini sesuai dengan Undang-Undang APBN sudah kita kumpulkan. Ada kenaikan sebesar 1,3 persen, ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (11/12/2024).
Tekanan pada Pendapatan Negara
Sri Mulyani mengakui bahwa pendapatan negara mengalami tantangan besar dalam beberapa waktu terakhir, khususnya pada sektor pajak dan bea cukai.
Kalau Anda masih ingat, pendapatan negara kita mendapat tekanan luar biasa besar hingga Juli-Agustus 2024. Pendapatan dari pajak, bahkan bea cukai, telah menghadapi tekanan sejak tahun lalu, jelasnya.
Meskipun demikian, capaian positif hingga November 2024 menjadi pencapaian yang patut diapresiasi.
Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan
Sri Mulyani menekankan bahwa pertumbuhan positif pada penerimaan negara menunjukkan perbaikan yang signifikan. Ia berharap momentum ini dapat terus terjaga di masa mendatang.
Mendapatkan pertumbuhan positif ini adalah sebuah \’turnaround\’ yang sangat kita harapkan momentumnya bisa terus terjaga. Ini adalah momen yang cukup positif, terutama karena PNBP kita cukup baik selama dua hingga tiga tahun terakhir, ungkap Sri Mulyani.