Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan segera menetapkan upah minimum provinsi atau UMP 2025 paling lambat Desember 2024. Namun, kenaikan UMP tak akan berdampak banyak terhadap tingkat kunjungan ke mal atau pusat perbelanjaan.Â
Secara tren, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, kenaikan UMP pada tahun-tahun sebelumnya belum membuat orang semakin sering datang ke mal. Meskipun tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan kini sudah membaik dibanding periode pandemi Covid-19 lalu.
Kenaikan UMP tidak berdampak langsung terhadap peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan. Karena sudah menjadi hal rutin yang hampir selalu dilakukan tiap tahun, ujar Alphon kepada www.wmhg.org, Kamis (21/11/2024).
Saat ini kunjungan ke pusat perbelanjaan masih tetap meningkat, meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, ungkap dia.Â
Lantaran, dia menambahkan, saat ini sudah terjadi perubahan tren atau pola belanja masyarakat. Terutama di kalangan kelas menengah bawah, lantaran daya beli yang menurun.Â
Alphon menilai, kenaikan UMP yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya cenderung belum bisa mengimbangi tingkat inflasi yang ada.Â
Dikarenakan uang yang dipegang semakin sedikit, maka saat ini pola belanja masyarakat kelas menengah bawah cenderung untuk membeli barang ataupun produk dengan nilai/harga satuan yang lebih kecil (rendah), sebut dia.Â
Sehingga, ia pesimistis kenaikan UMP tahun depan bakal semakin membuat orang rajin berbelanja di tempat hiburan semisal mal.
Dalam jangka panjang dapat berdampak terhadap tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan, tetapi tidak serta merta ataupun dalam jangka waktu pendek, imbuh Alphon.Â