Jakarta Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menyoroti kepadatan dan antrian kendaraan barang di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ), bahkan antrean kendaraan mengular keluar pelabuhan.
Kondisi sebaliknya terjadi di Pelabuhan Merak. Hingga 21 Desember 2024, kondisi Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni sangat lengang bahkan cenderung kosong, meskipun sebelumnya diprediksi menjadi salah satu tanggal terjadinya arus puncak liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mengatakan kondisi seperti ini merupakan dampak pengalihan seluruh kendaraan barang golongan VII ke atas ke Pelabuhan BBJ. Sementara kendaraan selainnya diarahkan ke Pelabuhan Merak.
Keputusan ini menyebabkan kemacetan di Pelabuhan BBJ, mengingat jumlah kapal yang terbatas yang melayani rute tersebut. Sementara itu, Pelabuhan Merak dengan kapasitas yang lebih besar justru tidak optimal dimanfaatkan, katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Dia menegaskan jika kondisi antrean kendaraan di BBJ tidak seharusnya terjadi jika pengaturan pembatasan kendaraan selama angkutan Nataru 2025 dilakukan dengan tetap mengoptimalkan pelabuhan Merak-Bakauheni untuk melayani kendaraan angkutan barang.
Khoiri menjelaskan sebelum pelaksanaan angkutan Nataru dimulai, Gapasdap telah memberikan berbagai masukan dalam rapat koordinasi terkait rencana operasi pelabuhan Merak-Bakauheni.
Pertama, Berdasarkan data operasional, kapasitas pelabuhan Merak-Bakauheni saat arus Nataru masih mampu menampung seluruh kendaraan dengan pola operasi padat. Jika diterapkan pola operasi sangat padat, kapasitas yang tersedia bahkan jauh lebih besar.