Jakarta Geliat ekonomi nasional tidak terlepas dari peran para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2023, 99 persen bisnis di Indonesia berada di level UMKM. Dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61 persen, atau setara Rp 9.580 triliun.
Jika lebih dirinci, usaha mikro menyumbang kontribusi terbesar terhadap PDB. Mereka adalah pengusaha yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), dan hasil penjualan tahunan maksimal Rp 300 juta, semisal pedagang kaki lima dan usaha rumahan.
Peran besar UMKM, khususnya pelaku mikro terhadap ekonomi nasional turut diamini SEVP Ultra Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Muhammad Candra Utama. Menurut dia, ada peluang cukup besar dalam pengembangan usaha ultra mikro. Dia mengungkap peran besar usaha dengan skala kecil tersebut.
Kalau tadi potensi tentu luar biasa ya, apalagi di sektor holding Ultra Mikro. Dan peranan UMKM di negeri kita ini sangat, sangat, sangat besar sekali, karena bahwa tidak kurang dari 64,2 juta pelaku usaha UMKM itu mewakili 99 persen dari pelaku usaha di Indonesia. Itu berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, ujar Candra dalam Liputan6 Inspirato Sharing Session, dikutip Rabu (4/12/2024).
Adapun mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) per 18 September 2024, jumlah pelaku usaha mikro lebih besar dibandingkan pengusaha kecil. Total ada sebanyak 4.181.128 pengusaha mikro, jauh lebih banyak dibandingkan 319.456 pengusaha kecil.
Jawa Timur menyumbang jumlah pelaku usaha mikro terbesar, dengan 862.057. Disusul Jawa Tengah dengan 812.039 pengusaha, Jawa Barat 584.903 pengusaha, Nusa Tenggara Barat (NTB) 131.958 pengusaha, dan Yogyakarta 129.289 pengusaha.