Jakarta Sejumlah pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek mengaku bakal kerepotan jika Stasiun Karet nantinya akan ditutup. Pasalnya, tempat itu jadi titik pemberhentian terdekat dari dan ke kantornya.
Stasiun Karet sendiri terletak di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasinya memang berdekatan dengan pusat bisnis di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, maupun area perkantoran di kisaran Karet Tengsin.
Suara penolakan misalnya datang dari Diana (42 tahun), seorang guru yang mengajar di SMPN 181, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Diana mengaku bingung jika nantinya Stasiun Karet ditutup. Padahal itu sudah jadi titik langganan untuk menghubungkan tempat kerjanya menuju kediaman di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Enggak setuju sih, soalnya kalau dari BNI City agak jauh. Kalau Karet kan lebih strategis ke mana-mananya, kata Diana saat ditemui www.wmhg.org di Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Jika memang harus ditutup, Diana sebenarnya tidak mempermasalahkannya. Cuman kalau boleh milih sih jangan ditutup, pinta dia.
Sebab, penutupan Stasiun Karet bakal mengubah pola aktivitasnya menuju tempat kerja. Terlebih dia telah berlangganan menaruh sepeda motor di tempat penitipan dekat stasiun.
Senada, Rafi (21 tahun) pun lebih memilih untuk tetap berhenti di Stasiun Karet. Dirinya memang sudah mendengar kabar bahwa Stasiun Karet bisa tetap beroperasi sebagai pintu keluar masuk menuju Stasiun BNI City. Namun, tenaga yang harus dikeluarkannya ke tempat kerja pastinya bakal lebih besar.
Kalau itu sih lebih ke arah enggak setuju. Kalau misalnya turunnya di BNI (City) kan lumayan jauh. Lumayan capek juga kalau turun di sana, ungkap dia kepada www.wmhg.org.