Jakarta Harga minyak stabil pada hari Senin (Selasa waktu Jakarta) karena optimisme seputar aktivitas pabrik yang kuat di China. Hal ini sebagian besar diimbangi oleh kekhawatiran bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan bulan Desember.
Dikutip dari CNBC, Selasa (3/12/2024), harga minyak mentah Brent turun 1 sen, atau 0,01%, dan ditutup pada harga USD 71,83 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada $68,10 per barel, naik 10 sen, atau 0,15%.
Survei sektor swasta menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang pada laju tercepat dalam lima bulan pada bulan November, meningkatkan optimisme bisnis China tepat saat Presiden terpilih AS Donald Trump meningkatkan ancaman perdagangannya .
Sementara itu, gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang mulai berlaku Rabu lalu, tampak semakin rapuh. Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa sedikitnya dua orang tewas pada hari Senin dalam serangan Israel di Lebanon selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan menanggapi dengan “keras” setelah kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah, yang mengutip pelanggaran gencatan senjata berulang kali oleh Israel, melakukan serangan terhadap posisi militer Israel.
Pentagon mengatakan pada hari Senin bahwa meskipun terjadi beberapa insiden, gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, tetap berlaku.
“Risiko geopolitik masih terus meningkat. Meskipun gencatan senjata sedang berlangsung di Israel, tampaknya jelas bahwa ada beberapa kesalahpahaman tentang keabsahan gencatan senjata,” kata Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.
Para pedagang juga mengamati perkembangan di Suriah, mempertimbangkan apakah eskalasi baru-baru ini dapat memperluas ketegangan di Timur Tengah dan memengaruhi pasokan minyak.