Jakarta – Momen libur Natal dan Tahun baru (Nataru) meski di tengah pelemahan daya beli masyarakat, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang memperkirakan perputaran uang pada perayaan Nataru 2024/2025 mendekati Rp100 triliun.
Prediksi ini diperoleh dengan asumsi jumlah pemudik libur Nataru 2024/2025 naik sebesar 3,43 persen dari tahun lalu. Jika rata rata per keluarga 4 orang jumlah pemudik 110,67 juta setara dengan 27.667.500 keluarga.
Dari data itu, Kadin menghitung rata rata per keluarga asumsikan membawa uang rata rata Rp3,3juta per keluarga. Dengan ini potensi perputaran uang mencapai Rp91,302 triliun.
Kita mengambil angka yang sangat moderat saja naik 10 persen dari tahun lalu sebesar Rp3 juta per keluarga, tulis Sarman dalam keterangannya dikutip Senin (23/12/2024).
Sarman menuturkan, perputaran uang ini akan merata di berbagai tujuan mudik dan wisata dan akan dapat meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Yakni mulai dari transportasi udara, kereta api, bus, rental kendaraan, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, transportasi online, angkutan laut dan jasa kapal penyeberangan.
Sektor pariwisata beserta pendukungnya juga akan menjadi sasaran perputaran uang yang cukup besar seperti pusat perbelanjaan (mal), grosir, jasa parcel natal, toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, restoran, cafe, pusat kuliner, pengrajin oleh oleh khas daerah, aneka produk UMKM, mini market dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata, ujar dia.
Sarman mengatakan, tingginya potensi jumlah pemudik pada 2024 disebabkan tiga faktor. Pertama masyarakat sudah menabung dan sudah merencanakan akan mudik pulang kampung untuk merayakan Natal 2024 bersama keluarga dan berwisata akhir tahun menyambut tahun baru 2025.
Kedua, waktu libur bersama dekat dengan perayaan Natal, yakni jatuh pada 25-26 Desember 2024. Dengan ini, banyak pekerja yang mengambil cuti tahunan pada 23-24 Desember 2024 sehingga waktu libur bisa mencapai 10 hari.