Jakarta Pemerintah menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi momentum penting dalam transformasi nasional untuk mobilitas talenta.
Dari sisi pengelolaan jabatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyusun formasi khusus rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk penempatan di IKN. Serta menyusun kebijakan percepatan karier bagi aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di IKN dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Seleksi ini akan bisa menghasilkan ASN yang punya kemampuan multitasking dan punya talenta lebih baik sehingga kedepannya akan membantu percepatan transformasi pelayanan pemerintah di Indonesia, ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2024).
Selain pengelolaan jabatan, strategi berikutnya dari Kementerian PANRB adalah pemberian tunjangan pionir bagi ASN yang akan pindah pertama dan penyediaan fasilitas hunian yang memadai di IKN.
Namun perlu diingat, bahwa pengisian jabatan di IKN dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas peran atau tugas untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan tetap berjalan efektif, khususnya pada masa awal pemindahan, imbuh Anas.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memiliki pandangan senada terkait profil talenta ASN yang dibutuhkan di IKN.
Kehadiran ASN di IKN
Plt Kepala Otorita IKN tersebut menambahkan, kehadiran ASN di IKN tidak sebatas bertalenta, tapi juga harus memiliki target yang jelas serta mampu menerapkan strategi yaitu sistem planning, programming, dan budgeting.
Harus bisa men-delivery program yang diamanahkan kementerian/lembaga masing-masing, kata Basuki.
Basuki menekankan, IKN didesain sebagai kota masa depan, berkelanjutan, dan diproyeksikan akan diisi oleh talenta muda, khususnya generasi Z dan milenial. Dengan adanya IKN diharapkan akan menimbulkan pemerataan pembangunan dan juga SDM di Indonesia.
IKN adalah lambang kota yang akan menjadi episentrum pembangunan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris, pungkas Basuki.