Jakarta – 17 orang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian terkait kasus pabrik uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin.
Profesi tersangka itu beragam mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), dosen, wiraswasta, bankir hingga juru masak.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menuturkan, para tersangka ditangkap di tempat yang berbeda-beda.
Iya betul ada 17 tersangka dalam kasus peredaran uang palsu ini, kata Yudhiawan kepada wartawan, Kamis, 19 Desember 2024 seperti dikutip dari Kanal Regional www.wmhg.org
Tersangka itu adalah AI (54) yang merupakan kepala perpustakaan UIN Alauddin, MN (40) yang bekerja sebagai staf di UIN Alauddin, lalu KDN (48) seorang juru masak, IMT (37) seorang karyawan swasta, dan STR (60) seorang ibu rumah tangga, serta seorang bankir berinisial AK (50).Â
Selain itu ada AA (42), RHM (49) MS (52), JBP (68), SW (35), MU (37) dan IL (42) yang merupakan seorang pengusaha. Kemudian ada juga ASN yakni SKM (55), SM (58), STY (52), dan MM (40).Â
Yudhiawan menuturkan, peran mereka dalam sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu ini bermacam-macam. Mulai dari yang memesan alat dan bahan pencetakan, melakukan penjualan uang palsu, hingga mengedarkan uang palsu dengan modus berbelanja di pasar.Â
Peran mereka berbeda-beda, ujar Yudhiawan.Â
Seiring ada penemuan pabrik uang palsu, bagaimana mengecek uang asli dan uang palsu?
Ciri Uang Asli
Berikut ciri-ciri keaslian uang rupiah seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id:
A.Bahan Baku Uang Kertas Rupiah
-Bahan serat kapas
Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
-Benang pengaman
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000 dan Rp 20.000. Untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000
-Tanda air (watermark)
Ada watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 dan Rp 10.000 ada electrotype yang berupa logo Bank Indonesia (BI) dan ornament tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.