Jakarta Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Portal Aksesi OECD sebagai langkah strategis menuju keanggotaan penuh dalam Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, menyatakan bahwa proses aksesi ini merupakan momentum penting bagi Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi menyeluruh agar dapat menyelaraskan kebijakan dan indikator sesuai dengan standar OECD.
Ini merupakan momentum luar biasa. Jika Indonesia berhasil menjadi anggota penuh OECD, maka kita akan sejajar dengan negara-negara maju. Proses aksesi ini tidak mudah, dan membutuhkan pendekatan total football diplomacy serta kepemilikan yang kuat, ujar Anas dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).
Anas menjelaskan bahwa Kementerian PANRB tengah mengembangkan instrumen birokrasi kelas dunia (World Class Bureaucracy – WCB) dengan tujuan mengidentifikasi kesenjangan antara sistem birokrasi di Indonesia dan standar internasional, termasuk standar OECD.
Instrumen ini juga berfungsi untuk mendorong pemenuhan berbagai syarat yang diperlukan guna mendukung aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.
Langkah Kemenpan RB
Sebagai bagian dari Tim Nasional OECD, Kementerian PANRB bertanggung jawab atas bidang tata kelola publik. Berbagai langkah telah dilakukan, seperti membagi tugas dengan kementerian dan lembaga lain dalam menyusun initial memorandum terkait tata kelola publik, serta memetakan hubungan antara instrumen hukum OECD dengan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional (GDRBN).
Selain itu, Kementerian PANRB juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan survei yang dilaksanakan oleh OECD. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kebijakan dan praktik tata kelola publik di Indonesia sesuai dengan standar OECD.
Aksesi ini memperkuat komitmen kita agar indikator-indikator Indonesia selaras dengan negara-negara maju. Proses ini tidak mudah, namun penting untuk memastikan Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang diperjuangkan bersama oleh negara-negara maju demi kebaikan Indonesia, pungkas Azwar Anas.