Jakarta – Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal menjalankan program makan bergizi gratis (MBG) pada tahun perdananya. Pakar dari organisasi nirlaba mengungkap cara Prabowo-Gibran bisa menghemat anggaran makan bergizi gratis itu.
Diketahui, pemerintah mengalokasikan sedikitnya Rp 71 triliun untuk 2025 sebagai penopang program itu. Indonesian NGO Forum on International Development (INFID) menyoroti alokasi anggaran makan bergizi gratis tersebut.
Direktur Eksekutif INFID, Iwan Misthohizzaman mengatakan, program itu telah sukses berjalan di Finlandia. Meski, dia menyoroti awal mula tercetusnya program tersebut di Indonesia.
Ada pengalaman itu memang ada praktik baik di negara lainnya, di Finlandia, itu sudah lama diterapkan. Yang persoalannya adalah itu dibangun dengan kesadaran untuk memajukan warga, di sini, di hembuskan karena ingin menarik atensi dukungan suara, itu beda niat, itukan beda niatnya, itu sekarang kalau itu harus jalan karena itu sudah janji, ya harus dikeluarkan harus diterbitkan, papar Iwan, ditemui di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Dia menjelaskan, berkaca pada aspek keadilan, program makan bergizi gratis bisa menyasar seluruh siswa di sekolah. Hanya saja, cara ini bisa jadi memboroskan anggaran yang dialokasikan.
Dia menilai ada cara lain yang bisa dilakukan. Misalnya, memetakan siswa yang memang membutuhkan dalam satu komunitas sekolah. Sementara, siswa yang dipandang memiliki ekonomi yang lebih mampu tak perlu mendapat alokasi makan gratis.
Jadi negara dalam pikiran saya bisa jadi alternatifnya harus mencari mekanisme di mana terjadi subsidi silang yang baik, artinya misalnya saya punya penghasilan yang lebih saya berkontribusi lebih dong justru, ini untuk kepentingan bersama, ini sibuk nyari-nyari dari mana anggaran, paparnya.