Sumedang – Presiden Prabowo Subianto mengutarakan permohonan maaf atas pelaksanaan program makan bergizi gratis, yang telah dimulai sejak 6 Januari 2025.
RI 1 mengakui jika pembagian makan bergizi gratis pada tahap awal tak mudah. Lantaran penyalurannya masih terbatas di beberapa lokasi, pun belum semuanya menerima.
Begini, begini. Makan bergizi baru mulai. Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat, ujar Prabowo usai acara peresmian 37 proyek kelistrikan nasional di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Untuk itu, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf. Kepada semua orangtua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima, Prabowo menambahkan.
Kendati begitu, ia berjanji penyaluran asupan bergizi gratis bakal tersalurkan 100 persen pada 2025. Meskipun itu tidak bisa langsung terealisasikan penuh secara cepat.
Tapi saya yakini bahwa tahun 2025, akhir 2025, semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi. Tapi bahwa tidak bisa seketika ini secara fisik tidak mungkin. Secara administrasi, tidak mungkin, ungkap Prabowo.
Jamin Dana Ada
Lantaran, Prabowo menuturkan, pelaksanaan program makan bergizi gratis butuh jalan cukup panjang. Demi mengamankan uang negara yang teralokasi agar tidak raib begitu saja.
Dan, untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat, supaya semua anak-anak kita bisa merasakan. Tapi kalau belum merasakan, saya minta maaf. Tapi Insya Allah akhir 2025 ini berhasil, tegasnya.
Prabowo mengakui, implementasi program makan bergizi gratis bukan sesuatu yang mudah. Namun, ia memastikan pemerintah punya alokasi dana yang cukup untuk pelaksanaannya.
Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan. Tapi saya jamin dananya ada. Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan, seru dia.
Ia lantas mengungkapkan opsi agar menu makan bergizi gratis bisa tersalurkan 100 persen. Dengan mengalihkan porsi kelompok yang merasa tidak perlu mendapatkan, kepada yang benar-benar membutuhkan.
Yang sudah tidak perlu makan ya enggak apa-apa. Beri jatahnya kepada yang perlu, kata Prabowo.