Jakarta Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menggarisbawahi komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan dalam 4-5 tahun mendatang. Langkah tersebut dinilai penting menuju kedaulatan pangan nasional.
Ketua Umum MSI Arifin Lambaga, komitmen swasembada pangan menjadi peluang strategis untuk mengangkat singkong menjadi salah satu komoditas andalan.
“Singkong memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan dukungan pemerintah yang tepat, singkong dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mendiversifikasi ekonomi nasional,” tutur Arifin dalam keterangan resminya, Selasa (22/10/2024).
Sebagai tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi, singkong berpotensi menjadi solusi untuk ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi.
Selain itu, singkong juga merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, farmasi, dan tekstil. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Wakil Ketua Umum MSI, Achmad Subagio menyampaikan bahwa singkong dapat menjadi komoditas unggulan jika mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.
“Singkong bukan hanya tanaman pangan lokal, tetapi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat jika pemerintah berkomitmen mengembangkan ekosistem produksi dan industrinya,” ujar Achmad.
Sementara itu, Sekjen MSI Heri Soba menambahkan bahwa penetapan sebagai komoditas strategis nasional akan berdampak besar pada pengembangan singkong yang selama ini minim perhatian.
Menyadari pentingnya peran singkong dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional, MSI mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu diambil pemerintah.