Jakarta Presiden Prabowo Subianto ingin seluruh provinsi di Indonesia memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurutnya, jumlah itu ideal untuk memaksimalkan potensi ekonomi nasional dari investasi.
Prabowo mengungkapkan rencana untuk membangun beberapa KEK kedepannya. Menyusul sejumlah KEK yang sudah beroperasi, termasuk KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Ini salah satu dari berapa puluh rencana KEK yang kita akan bangun, ungkap Prabowo dalam peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia menyampaikan, setidaknya ada 1 KEK setiap provinsi di Indonesia. Artinya, perlu dibangun sebanyak 38 KEK.
Nanti mungkin idealnya 1 KEK di tiap provinsi. Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK itu yang kita ingin kita ke arah sana, ucapnya.
Kepala Negara mengatakan fundamental ekonomi Indonesia terbilang kuat meski ada goncangan secara global.
Saya kira nanti kita lihat semakin ke depan semakin baik semakin kuat. Fundamental ekonomi kita kuat. kalau di sana-sini ada goncangan, itu goncangan dunia, tapi kita kuat, fundamental kita kuat, bebernya.
Peluang Investasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kerap jadi tujuan investasi di Asia Tenggara. Namun, Indonesia dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya.
Di kawasan ASEAN, KEK menjadi upaya untuk menarik investasi, ungkap Menko Airlangga dalam Peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia menjelaskan beberapa KEK dengan luasannya di negara-negara lain. Diantaranya, Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 juta hektare. Kemudian, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luas 2,15 juta ha.
Berikutnya, ada Thailand yang memiliki 10 KEK dengan luas total 622 ribu ha. Serta Filipina, sebagai negara kepulauan memiliki 419 KEK dengan luas 20 ribu ha.