Jakarta – Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Andre Sukendra Atmadja menuturkan, olahan produk makanan Mayora makin diminati di pasar global. Bahkan produk Mayora telah memimpin pasar di sejumlah negara.
Hal itu disampaikan saat melepas kontainer ekspor produk makanan olahan Mayora ke-400 ribu. Ekspor makanan olahan Mayora tersebut menyasar 15 negara bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
Selamat datang di acara pelepasan kontainer ekspor Mayora yang keempat ratus ribu dengan tujuan lima belas negara, ujar Andre di Pabrik Mayora, Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).
Andre menuturkan, olahan produk makanan Mayora terus diminati di pasar internasional. Hal ini sejalan dengan volume impor yang rata-rata sekitar 47 persen per bulan dari total produksi. Adapun, total pendapatan kotor (revenue) yang diperoleh bisa mencapai Rp50 triliun.
Secara average kita ekspor 48 persen dari total revenue kita Rp50 triliun. Dan itu menjadikan Mayora ini bank ekspor produk dengan merek Indonesia yang terbesar. Memang Mayora ini agak unik dibanding eksportir-eksportir lainnya, kata dia.
Bahkan, produk makanan olahan yang diekspor Mayora berhasil memimpin pasar di negara tujuan. Hal ini ditunjukkan dari produk olahan coklat yang menjadi raja di Thailand hingga olahan kopi di Filipina dan Rusia.
Jadi beberapa produk Mayora itu sudah menjadi market leader, bukan hanya berhasil di ekspor. Seperti di Filipina, kopi kita sudah market leader, biskuit kita market leader di Thailand, coklat kita market leader di Thailand, dan beberapa produk kopi kita market leader di Lebanon, ada yang market leader di Rusia, ucap dia.