Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Proses pengangkatan dilakukan Prabowo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (19/2/2025).
Amalia Adininggar Widyasanti diambil sumpah bersama dengan sejumlah pejabat baru lainnya, termasuk Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi.
Amalia Adininggar Widyasanti sendiri bukan orang baru di BPS. Beliau telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS yang ditinggalkan oleh Margo Yuwono sejak 17 Juli 2023.
Mengutip laman resmi BPS, Amalia Adininggar Widyasanti lahir di Bogor pada 1972. Beliau menempuh pendidikan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan gelar Sarjana Teknik Kimia (1995) sampai Magister Sains (1997).
Amalia kemudian melanjutkan pendidikan hingga mendapat gelar Gelar Master of Engineering dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, USA (1998), serta PhD in Economics pada University of Melbourne, Australia (2005).
Sebelum berkiprah di BPS, Amalia lama bergulat di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Dengan bidang keahlian pada ekonomi makro, ekonomi internasional dan moneter, perdagangan internasional, ekonomi pembangunan, serta pemodelan ekonomi.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian PPN/Bappenas (2011-2016), Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas (2016-2018), Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan (2018-2020), hingga Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas (2020-sekarang).
Pengalaman pekerjaan lainnya yang pernah ditempuh Amalia, sebagai Wakil Ketua Tim Koordinasi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kekayaan Rp 21,1 Miliar
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan penyelenggaran Negara (LHKPN) yang dipublikasikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total harta kekayaan Amalia mencapai Rp 21,19 miliar.
Sebagian besar harga ini merupakan tanah dan bangunan yang berada di Bogor dan Jakarta Selatan (Jaksel). Total nilai tanah dan bangunan mencapai Rp 11,25 miliar.
Selain itu, ia pemilik 3 mobil yang nilainya mencapai Rp 1 miliar. Mobil miliknya adalah Mazda 2, Toyota Alphard dan Mercedes C-250. Untuk Mazda dan Mercedes merupakan hasil sendiri sedangkan Alphard merupakan hibah tanpa akta.
Amalia diketahui juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 7,15 miliar. Sejauh ini atau saat laporan dibuat pada 2023, ia tercatat tidak memiliki hutang sama sekali.