Jakarta – Seiring pagu anggaran terbatas pada 2025, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) buka peluang kepada investor dalam negeri dan luar negeri untuk membiayai program transmigrasi di Indonesia. Dengan pembiayaan dari investor itu diharapkan berdampak terhadap ekonomi Indonesia.
Demikian disampaikan Menteri Transmigrasi Iftiah Sulaiman, Selasa (12/11/2024), seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, pembiayaan itu akan memakai sistem  bottom-up, berbeda dengan pembiayaan dari pemerintah yang memakai sistem top- down.
Misalkan ada lahan, kemudian ada beberapa investor contohnya investor dari luar yang membutuhkan 10 ribu hektare untuk kakao. Kalau, misalkan nanti petaninya, itu dari transmigran, kemudian kita juga minta hilirisasi. Jadi, pabrik coklatnya pun di situ, nanti tenaga kerjanya pun dari situ, tutur Iftitah saat sesi doorstop di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), seperti dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, yang memberangkatkan transmigran bukan dari negara, melainkan dari investor yang membutuhkan tenaga kerja di wilayah lahan dan pabriknya tersebut.
Jadi, nanti ketemu antara kepentingan dari kami Kementerian Transmigrasi untuk menempatkan penduduk, terus kemudian juga memberikan pekerjaan, kehidupan yang lebih baik, tetapi juga menguntungkan juga bagi para investor, ujar Iftitah.
Iftiah mengatakan, program transmigrasi dengan pembiayaan dari investor tersebut ujungnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Nanti, ujungnya itu adalah kepada perekonomian dan pertumbuhan ekonomi negara, ujar Iftitah.