Jakarta Presiden Prabowo Subianto berencana mengalihkan proyek infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan ke swasta. Menanggapi itu, Menteri BUMN Erick Thohir meyakini tak akan terlalu berdampak ke perusahaan pelat merah.
Dia menjelaskan, saat ini, kebijakan pasar di Indonesia adalah terbuka. Artinya, siapapun bisa masuk, baik itu BUMN ataupun perusahaan swasta.
Jadi kalau misalnya tentu seperti infrastruktur, ya memang selama ini terbuka kok. Banyak infrastruktur jalan tol yang dimiliki oleh private sector, ada yang dimiliki oleh BUMN, kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Rabu (22/1/2025).
Dia menjelaskan, aspek paling penting yakni proyek infrastruktur tetap jalan, siapapun yang menggarap. Pasalnya, ada target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen yang juga ditopang oleh biaya logistik yang rendah.
Yang terpenting bagaimana infrastruktur ini terus dibangun oleh siapapun dan mendorong tadi penekanan biaya logistik. Karena kalau kita mau tumbuh 8 persen, memang kan salah satunya bagaimana transportasi atau logistik ini bisa berjalan dengan baik, bebernya.
Tak Khawatir Kehabisan Proyek
Erick tak khawatir BUMN kehabisan proyek. Menurutnya, kapasitas dari perudahaan pelat merah juga tak akan terpengaruh besar dengan adanya pengakihan proyek infrastruktur ke perusahaan swasta.
Kan BUMN Karya banyak beberapa program kerja yang lain. Ada di IKN, terus ada juga kerja-kerja yang dikerjasamakan dengan private sector semua, ungkapnya.
Bahkan, asa bangunan hotel milik swasta yang dibangun oleh BUMN, begitupun sebaliknya. Jadi saya rasa pertumbuhan ekonomi yang baik ini akan menciptakan tadi market yang besar untuk siapapun. Tinggal kita jaga pertumbuhan ekonomi, pungkas Erick Thohir.