Jakarta – Raksasa minyak asal Amerika Serikat, Halliburton mengungkapkan pihaknya tengah menghadapi masalah sistem komputer yang dilaporkan terkait dengan serangan siber.
Mengutip CNN Business, Kamis (22/8/2024) seorang sumber mengatakan bahwa Halliburton terkena serangan siber yang tampaknya memengaruhi operasi bisnis di fasilitas Houston milik perusahaan dan beberapa jaringan global.
Sementara itu, pihak Halliburton tidak mengonfirmasi atau membantah adanya serangan siber, tetapi perusahaan jasa ladang minyak tersebut mengakui adanya masalah yang tidak disebutkan.
Kami menyadari adanya masalah yang memengaruhi sistem perusahaan tertentu dan kami bekerja keras untuk menemukan penyebab dan dampak potensialnya, kata juru bicara Halliburton dalam sebuah pernyataan.
Kami telah mengaktifkan rencana respons yang telah direncanakan sebelumnya dan bekerja secara internal dan dengan para ahli terkemuka untuk memperbaiki masalah tersebut,” terangnya.
Halliburton menolak menjelaskan sifat insiden tersebut. Serangan siber semakin mengganggu operasi di berbagai bisnis.
Sebelumnya, ransomware sempat melanda penyedia perangkat lunak CDK Global, menyebabkan masalah di ribuan dealer mobil di seluruh Amerika Serikat awal tahun ini.
CDK tampaknya telah membayar tebusan sebesar USD 25 juta kepada para peretas untuk mengatasi gangguan besar-besaran tersebut, menurut laporan sebuah sumber.
Selama musim semi tahun 2021, serangan ransomware melumpuhkan Colonial Pipeline, menyebabkan aksi belanja panik yang memusnahkan persediaan di stasiun pengisian bahan bakar di sepanjang Pantai Timur.
Jadi Perhatian Terhadap Kerentanan
Eric Noonan, CEO penyedia keamanan dan TI CyberSheath mengatakan, serangan siber yang tampak terhadap Halliburton adalah pengingat lain tentang kerentanan perusahaan yang mengoperasikan infrastruktur penting seperti energi.
Operator infrastruktur penting di AS dapat memutuskan seberapa baik mereka menggunakan atau tidak menggunakan kontrol keamanan siber,” kata Noonan.
Ini adalah situasi yang tidak dapat terus berlanjut tanpa biaya yang sangat besar bagi rakyat Amerika, ia menambahkan.