Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merosot pada perdagangan Kamis pagi, 9 Januari 2025 yang didorong rencana Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump yang deklarasikan darurat nasional. Hal ini untuk genjot rencana pengenaan bea masuk impor lebih tinggi, sheingga mendorong penguatan dolar AS.
Demikian disampaikan pengamat pasar uang Ariston Thendra, seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/1/2025).
Nilai tukar rupiah turun 19 poin atau 0,12 persen menjadi 16.230 per dolar AS dari sebelumnya 16.211 per dolar AS.
Rencana kenaikan tarif Trump ini bisa menyurutkan aktivitas produksi di negara-negara produsen seperti China, Meksiko, Kanada dan lain-lain dan memicu pelambatan ekonomi, kata Ariston.
Perang tarif yang akan muncul juga semakin memperlambat ekonomi, dan ekspektasi ini mendorong pasar masuk ke aset aman, yakni dolar AS.
Selain itu, dolar AS mendapatkan pula sentimen positif dari data klaim tunjangan pengangguran AS yang mencatatkan jumlah klaim 201 ribu, lebih rendah dari sebelumnya sebesar 211 ribu.
Pada pagi ini, indeks dolar AS turut bergerak lebih tinggi menjadi 109,0 dari sebelumnya 108,63.
Hari ini IDR masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS ke arah Rp16.250, dengan potensi support di kisaran Rp16.150,” kata Aris.