Jakarta – Ringgit Malaysia menguat 5% dalam 12 bulan terakhir membantu angkat kekayaan kolektif orang kaya di Malaysia menjadi USD 90 miliar atau sekitar Rp 1.518 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.869).
Pasar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Malaysia meski bergairah dengan 55 pencatatan pada 2024, indeks saham acuan tetap lesu dan semakin lesu setelah guncangan tarif dagang Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, ringgit mampu bergerak perkasa.
Mengutip Forbes, Kamis (17/4/2025), di tengah sentimen itu, jajaran tiga orang terkaya di Malaysia tidak berubah. Legenda bisnis Robert Kuok masih berada di posisi puncak meski kekayaannya turun tipis pada USD 11,4 miliar atau sekitar Rp 192,35 triliun dari tahun lalu.
Kerajaan bisnis Robert Kuok mulai dari agribisnis hingga perhotelan. Grup Kuok pun berencana membangun pusat data atau data center di Johor, Malaysia.
Selanjutnya Quek Leng Chang dari grup Hong Leong yang memperkuat posisi dua sebagai orang terkaya di Malaysia. Kekayaan dia naik USD 1 miliar menjadi USD 9,8 miliar atau sekitar Rp 165,32 triliun. Hal itu didukung penjualan yang kuat di bisnis keuangan dan makanan.
Posisi selanjutnya dipegang Teh bersaudara. Kekayaan Teh bersaudara naik 9% menjadi USD 5,9 miliar atau sekitar Rp 99,53 triliun.
Di peringkat empat, ada taipan Koon Poh Keong dan saudara. Total kekayaan Kooh Keong dan saudara naik menjadi USD 5,4 miliar atau sekitar Rp 91,09 triliun sehingga mendorong naik ke peringkat empat dalam jajaran orang terkaya di Malaysia.
Forbes mencatat, secara keseluruhan, 30 orang terkaya di Malaysia lebih baik dari tahun lalu. Salah satunya Jeffrey Cheah yang menambah pundi-pundi kekayaan sebesar USD 600 juta sehingga kekayaannya menjadi USD 3 miliar atau sekitar Rp 50,61 triliun. Kekayaan Cheah naik berkat lonjakan saham Sunway.