Jakarta Nilai tukar rupiah dibuka menguat 51 poin atau 0,31% ke level 16.300 per dolar AS pada perdagangan Rabu (5/2). Penguatan rupiah ini didorong oleh pelemahan dolar AS akibat meredanya kekhawatiran perang dagang global serta rilis data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan.
Dolar AS Melemah, Rupiah Menguat
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa pelemahan dolar AS terjadi setelah Presiden Donald Trump menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.
Langkah ini memberikan sinyal positif bagi pasar keuangan, mengurangi ketidakpastian global, dan mendorong penguatan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
Trump tidak dapat diprediksi dalam kebijakannya. Saat ini, dia menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko, tetapi masih belum jelas apakah akan menerapkan tarif pada Uni Eropa. Jika diterapkan, dampaknya bisa cukup besar, ujar Lukman dikutip dari ANTARA, Rabu (5/2/2025).
Keputusan Trump untuk menunda tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko selama 30 hari merupakan hasil kesepakatan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.
Kedua negara sepakat memperketat pengawasan perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan AS terkait imigrasi dan penyelundupan narkoba.
Namun, di sisi lain, Donald Trump tetap bersikeras menerapkan tarif terhadap Uni Eropa (EU), dengan alasan blok tersebut dianggap telah memberikan kebijakan pajak yang merugikan AS dan menyebabkan defisit perdagangan yang besar.