Jakarta Rupiah melanjutkan posisi yang lemah pada Rabu, 11 Desember 2024. Rupiah ditutup melemah 48 point terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 50 point di level 15.919 dari penutupan sebelumnya di level 15,870.
“Sedangkan untuk besok, mata uang Tupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp.15.910 – Rp.15.970,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Ketegangan China-Taiwan dan Suriah
Rupiah melemah di tengah ketegangan China-Taiwan dan Suriah yang kembali memanas di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik Timur Tengah, setelah pemberontak menggulingkan pemerintah Suriah.
“Pasar menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi di kawasan tersebut, mengingat hal itu berpotensi melonggarkan cengkeraman Iran di Timur Tengah,” ungkap Ibrahim. Di Asia, Taiwan menaikkan peringatan setelah China diduga terlibat dalam pergerakan maritim terbesarnya di sekitar pulau itu dalam beberapa dekade.
“Ketidakstabilan politik di Korea Selatan juga tetap menjadi fokus, dengan Presiden Yoon Suk Yeol menghadapi tuntutan pidana atas upaya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer minggu lalu,” lanjut Ibrahim.
“Investor bersikap hati-hati menjelang data indeks harga konsumen AS, yang akan dirilis hari ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve untuk suku bunga. Ketidakpastian atas prospek jangka panjang untuk suku bunga mendorong penguatan dolar, yang menekan mata uang Asia dalam beberapa minggu terakhir,” bebernya.