Jakarta Rupiah kembali mengalami penguatan memasuki awal pekan pada Senin, 26 Agustus 2024.
Rupiah ditutup menguat 53,5 point terhadap USD pada perdagangan Senin sore (26/8), walaupun sebelumnya sempat menguat 185 point dilevel Rp.15.438,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.492.Â
Sedangkan untuk perdagangan besok depan, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp.15.370 – Rp.15.460, ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, dikutip Senin (26/8/2024).
Penguatan Rupiah terjadi setelah gelombang demonstrasi besar atas rencana pengesahan revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada mereda, saat DPR akhirnya menganulir pengesahan RUU Pilkada.
Bank Indonesia (BI) juga menyatakan bahwa faktor politik saat ini tak lagi memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Itu bisa dilihat dari tidak terlalu parahnya kontraksi yang dialami nilai tukar rupiah, serta masyarakat Indonesia sekarang sudah dewasa dalam menanggapi dinamika politik nasional, kata Ibrahim.
Di samping itu, jika fundamental ekonomi nasional saat ini sangatlah kuat, sehingga faktor politik tidak terlalu memberikan dampak signifikan bagi kinerja ekonomi nasional. Unsur-unsur fundamental itu antara lain pertumbuhan ekonomi yang sangat sehat, inflasi yang rendah, serta imbal hasil dari instrumen investasi yang tinggi, lanjutnya.
Rupiah Menguat Lagi
Ibrahim lebih lanjut menjelaskan, hal ini dapat dilihat dari nilai tukar Rupiah yang tak terkontraksi terlalu dalam dan kembali menguat setelah sentimen global mulai mereda.
Selain itu, secara domestik, pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen dan tingkat inflasi sekitar 2 persen dalam jangka panjang menunjukkan ekonomi Indonesia sangat sustain dalam menghadapi setiap gejolak yang ada, imbuhnya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandanga pribadi seorang pengamat. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor transaksi terkait.Â
Sesuai dengan UU PBK No.32 Tahun 1997 yang diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 2011 bahwa transaksi di Valas beresiko tinggi dan keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.