Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merosot pada awal sesi perdagangan Rabu pagi, 6 November 2024. Analis prediksi momentum pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) akan bayangi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Mengutip Antara, Rabu (6/11/2024), rupiah turun 66 poin atau 0,42 persen menjadi 15.715 per dolar AS dari sebelumnya 15.749 per dolar AS.
Analis mata uang Lukman Leong prediksi rupiah merosot setelah momentum Pilpres AS 2024. Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang pagi ini menguat tajam merespons hasil exit poll yang menunjukkan keunggulan Donald Trump di Pilpres, ujar Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Namun, dia menilai, dolar AS diprediksi masih bergejolak sepanjang hari merespons hasil voting yang di mana hasilnya masih terlalu awal untuk disimpulkan.
Lukman prediksi rupiah bergerak di kisaran 15.700 per dolar AS-15.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Pada awal perdagangan Rabu, rupiah melemah 66 poin atau 0,42 persen menjadi Rp15.815 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.749 per dolar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Selasa, 5 November 2024, rupiah menguat. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, penguatan rupiah tersebut lebih didukung oleh meningkatnya optimisme terhadap perekonomian Tiongkok.
PMI jasa Tiongkok melampaui ekspektasi pada Oktober, mengindikasikan pemulihan sektor jasa di Tiongkok. Selain itu, Pemerintah Tiongkok memberikan sinyal untuk tambahan stimulus kepada pemerintah daerah.
Kedua hal tersebut memberikan prospek positif terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok pada masa mendatang, sehingga mendorong sentimen risk-on di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. Sentimen risk-on dari Tiongkok mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia turun di seluruh tenor.