Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan antarbank di Jakarta, Rabu pagi (17/12/2024), tercatat melemah 16 poin atau 0,10 persen ke level rupiah 16.085 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di 16.101 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyebut pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir menjadi salah satu alasan Bank Indonesia (BI) kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate.
“Hari ini BI diperkirakan tetap menahan suku bunga acuannya meskipun The Fed (Federal Reserve) berpotensi memangkas suku bunganya. Pelemahan rupiah menjadi faktor utama BI untuk tidak mengubah kebijakan suku bunga,” kata Ariston dalam keterangan resmi dikutip dari ANTARA, Rabu (18/12/2024).
Faktor Lain yang Pengaruhi Rupiah
Ariston juga menyinggung bahwa isu dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) di Bank Indonesia yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhubungan langsung dengan kebijakan moneter. Namun, situasi tersebut dapat memberikan sentimen negatif sementara terhadap nilai tukar rupiah.
“Masalah ini memang tidak memengaruhi kebijakan moneter, tetapi bisa sedikit mengganggu fokus BI dalam mengelola kebijakan sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah hingga situasinya lebih jelas,” tambahnya.