Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu pada Kamis, (16/1/2025). Rupiah turun 39 poin atau 0,24 persen menjadi 16.365 per dolar AS dari sebelumnya 16.326 per dolar AS.
Mengutip Antara, Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong prediksi rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meski Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan.
“Penurunan suku bunga membuat rupiah menjadi lebih kurang menarik bagi investor karena spread (perbedaan) imbal hasil rupiah terhadap dolar AS menjadi lebih kecil,” tutur dia kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2025 pada Selasa, 14 Januari 2025 dan Rabu, 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi berada di level 5,75 persen.
Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi di level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 6,5 persen.
Data-data ekonomi AS yang membaik dalam rilis beberapa hari terakhir dan kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump dinilai masih memberikan sentimen pelemahan kurs rupiah.
Walaupun demikian, pelemahan akan terbatas mengingat dolar AS sendiri juga tertekan setelah rilis data inflasi konsumen yg sedikit lebih rendah dari perkiraan.
“Inflasi umum naik ke 2,9 persen yoy (year on year) sesuai dengan perkiraan. Namun, inflasi inti turun dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen,” tutur Lukman.
Dia memprediksi, nilai tukar rupiah pada Kamis, 16 Januari 2025 berkisar Rp16.250-Rp16.375 per dolar AS.