Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup naik empat poin atau 0,02% menjadi 16.834. Sebelumnya rupiah berada di posisi 16.837.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menguat ke posisi 16.833 per dolar AS dari sebelumnya 16.845.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menuturkan, nilai tukar (kurs) rupiah pada Kamis pekan ini bergerak anomali di tengah mayoritas pelaku pasar risk off menghindari aset-aset berisiko.
“Kurs rupiah hari ini anomali di tengah mayoritas pelaku pasar risk off menghindari aset-aset berisiko dan pasar saham yang masih volatile seiring dengan saling balas tarif antara AS dan China,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis.
Dia menilai, pelaku pasar menghindari aset berisiko, termasuk dolar AS yang mengalami tren penurunan hingga indeks dolar AS menjadi di bawah 100. Karena itu, investor mengalihkan investasi pada safe haven, yen dan swiss franc dengan kenaikan nyaris sebesar penurunan indeks dollar, yang sebesar 8 persen.
Kendati kurs mata uang Indonesia bergerak anomali, membaiknya harga obligasi negara yang didominasi investor domestik memberikan stabilitas pasar obligasi dan nilai tukar rupiah.
Obligasi negara mayoritas masih didominasi oleh investor domestik sekitar 80 persen,” ujar Rully.