Jakarta – Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan Rupiah ditutup menguat 7 poin terhadap dolar AS (USD), setelah sempat menguat 35 poin di level 16.376 dari penutupan sebelumnya di level 16.327.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp.16.360 – Rp.16.430,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Investor masih mencerna pengenaan tarif perdagangan yang lebih tinggi oleh Presiden Donald Trump minggu ini, yang diperkirakan berpotensi mendukung inflasi dan membebani pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang,” ia menambahkan.
Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan niat untuk mengenakan lebih banyak tarif. Sementara itu, Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell semakin menurunkan harapan untuk penurunan suku bunga.
Kepada Komite Perbankan Senat, Powell mengatakan, bank sentral AS tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat the Fed telah memangkas suku bunga sebesar 1% pada 2024, dan ekonomi tetap kuat.
Komentar Powell menggemakan komentar dari pertemuan kebijakan Januari, di mana bank sentral mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan sedikit niat untuk memangkas suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat.
Pada Rabu, 12 Februair 2025, Ketua The Fed akan bersaksi di hadapan Kongres AS, di mana mungkin akan ditanyai tentang dampak kebijakan Donald Trump terhadap ekonomi dan inflasi. Beberapa anggota Fed telah memperingatkan tarif dagang Trump dapat mendukung inflasi.
Sebelum kesaksian Powell, data inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Januari juga akan dirilis pada hari Rabu. Analis Goldman Sachs mengatakan mereka memperkirakan CPI inti akan sedikit di atas konsensus, yang menunjukkan bahwa inflasi tetap stabil, Ibrahim menyoroti.