Jakarta – Rupiah akhirnya memasuki zona hijau pada Kamis, 28 November 2024. Pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen global seiring investor menahan diri jelang libur Thanksgiving.
Rupiah ditutup menguat 63 poin terhadap dolar AS (USD), setelah menguat 80 poin di level Rp 15.871,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15,934,5.
Sedangkan untuk besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.810 – Rp 15.890,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Dolar AS melemah ketika investor menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar sebelum libur Thanksgiving di AS, yang kemungkinan akan terus diperdagangkan tipis selama sisa pekan ini.
Data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi ukuran inflasi dasar acuan Federal Reserve (The Fed) juga meningkat sesuai dengan perkiraan.
Data lain juga menunjukkan ekonomi AS di kuartal ketiga 2024 tumbuh stabil dan solid, serta data klaim pengangguran mingguan yang sedikit lebih kuat dari yang diharapkan.
Ketidakmampuan untuk mencapai target inflasi 2% Federal Reserve, dikombinasikan dengan kemungkinan peningkatan tarif impor, dapat membatasi kemampuan bank sentral untuk menurunkan suku bunga tahun depan,” papar Ibrahim.
Meskipun pembacaan tersebut tidak banyak menghalangi ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember, para pedagang terlihat semakin tidak yakin atas prospek suku bunga pada tahun 2025,” lanjutnya.
Adapun ketidakpastian seputar pemerintahan baru Presiden Terpilih AS Donald Trump yang diperkirakan akan mengeluarkan lebih banyak kebijakan ekspansif dan tarif perdagangan yang akan mendorong inflasi.
“Tren ini diperkirakan akan membatasi siklus pelonggaran Fed,” Ibrahim menambahkan.
Sementara itu, masih ada kekhawatiran terkait perang dagang Tiongkok-AS, dan para pedagang menunggu untuk melihat langkah-langkah stimulus yang akan diberlakukan Beijing untuk mengimbangi tekanan ekonomi dari setiap kenaikan tarif AS.