Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan banyak kas negara yang digunakan untuk menopang masyarakat kelas menengah. Bahkan, asuransi kesehatan yang diberikan disebut lebih banyak dari negara lain.
Dia mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai 164 juta orang. Seluruhnya, turut dibantu negara seperti melalui program penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Memang middle class banyak program yang pemerintah dukung antara lain di sektor kesehatan melalui PBI untuk BPJS Kesehatan, kata Menko Airlangga dalam Indonesia Retail Summit 2024, di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Dia mencatat, cakupan asuransi yang diberikan BPJS Kesehatan, yang juga diterima kelas menengah RI lebih banyak dibandingkan negara lain. Misalnya, jaminan kesehatan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Coverage BPJS kesehatan kita ini salah satu yang terlengkap dan terdalam di seluruh berbagai negara, banyak fitur atau lingkup kesehatan yang oleh insurance negara lain termasuk di Amerika tidak diberikan, di Indonesia berikan, katanya.
Kelas Menengah
Atas adanya jaminan itu, Airlangga bilang kelompok kelas menengah bisa memiliki daya beli. Dia mengklaim bantuan yang masuk lewat BPJS Kesehatan itu membuat masyarakat kelas menengah punya ruang lebih untuk belanja.
Jadi Itu yang mendukung kelas menengah mempunyai daya beli. Karena pemerinrah men-taking care dari sektor kesehatan, kalau kelas menengah sehat maka dia bisa kerja maka dia bisa spending. Nah itu yang paling penting, tuturnya.
Selain kucuran bantuan melalui BPJS Kesehatan, Menko Airlangga juga mencatat adanya subsidi listrik, program keluarga harapan (PKH) hingga subsidi energi yang dinikmati kelas menengah.
Pemerintah dengan berbagai program PKH kemudian subsidi listrik, bahkan yang di ruangan ini pun dapat subsidi energi. Jadi inilah program bantalan yang dilakukan oleh pemerintah agar setiap masyarakat punya akses saving jaga daya beli juga untuk kedepan, urainya.