Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengajak para aparatur sipil negara (ASN/PNS) maupun generasi muda untuk tinggal dan bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyebut bahwa IKN menjadi kota yang sangat ramah untuk ditinggali di masa depan karena memiliki kualitas udara yang baik.
IKN menjadi kota yang sangat ramah untuk ditinggali di masa depan ditambah dengan kualitas udara yang jauh lebih sehat dan baik, kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (28/8).
Basuki Hadimuljono mengatakan IKN akan menjadi episentrum pembangunan Indonesia. Dalam pembangunan IKN pemerintah memegang tiga prinsip yakni “kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Basuki.
IKN dibangun untuk kalian generasi milenial dan gen Z, bukan untuk saya, tambah Basuki.
Rencana pemindahan ASN ke IKN dimulai September 2024. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Anas menyebut pemindahan ASN ke IKN bakal dilakukan bertahap sesuai penapisan kelembagaan dan ketersediaan hunian.
Tunjangan Khusus ASN
Pemerintah tengah menyiapkan tunjangan khusus bagi ASN yang pada tahap pertama pindah ke IKN. Tunjangan tersebut dinamakan tunjangan pionir. Untuk rincian tunjangan ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas.
Pegawai ASN yang dipindah pada tahap pertama perlu diberikan tunjangan khusus jadi akan ada tunjangan khusus PNS yang menjadi pionir pindah tunjangannya seperti apa ini dalam waktu dekat akan kita bahas di atas menunggu arahan bapak presiden karena kami akan laporkan skema-skema insentifnya seperti apa, ujar Menpan RB.
Tak hanya itu saja keuntungan yang akan didapatkan ASN yang pindah ke IKN. Dalam proses pemindahan, bukan hanya ASN yang akan ditanggung pemerintah.
Pemerintah juga akan menanggung pasangan ASN, 2 orang anak dan 1 orang asisten rumah tangga (ART). Lalu ada komponen yang dibiayai lagi meliputi uang harian selama proses pemindahan, biaya pengepakan dan biaya angkutan barang, biaya transportasi dan biaya tunggu atau biaya penginapan transit di Balikpapan.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com