Jakarta – Sebagai salah satu upaya dalam memperkuat peran di kancah global, Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesiĀ Organisation for Economic Co-operation and DevelopmentĀ (OECD) bersama dengan Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.
Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumenĀ Initial Memorandum.
Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin OECD telah meluncurkan Indonesia Report. Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden. Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapaĀ linesĀ sejalan dengan perencanaan Pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau. Dan kemudian juga sejalan denganĀ energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas, ujar Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Mathias Cormann, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (27/11/2024).
Menko Airlangga juga menyebutkan saat ini Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah Kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD.
Selain itu, dengan berbagai reformasi tersebut, Kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.
Merespons sambutan yang disampaikan oleh Menko Airlangga, Sekjen Cormann kembali menjelaskan proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD. OECD akan banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital di mana Indonesia menjadi pionir melalui ASEANĀ Digital Economy Framework Agreement.