Jakarta – World Economic Forum (WEF) rilis Laporan Masa Depan Pekerjaan 2025 yang memperkirakan penciptaan 170 juta pekerjaan baru pada 2030. Sedangkan 92 juta pekerjaan akan tergeser, menghasilkan peningkatan bersih sebesar 78 juta pekerjaan.
Perubahan global dalam teknologi, demografi, dan transisi ke energi hijau disebut sebagai faktor utama yang mendorong pergeseran ini. Pekerjaan yang berkembang pesat meliputi teknologi, data, kecerdasan buatan (AI), serta peran inti ekonomi seperti pengemudi, pengajar, dan pekerja pertanian.
Laporan ini juga menyoroti kesenjangan keterampilan sebagai hambatan terbesar dalam transformasi bisnis. Sebanyak 63% pengusaha mengidentifikasi kekurangan keterampilan sebagai tantangan utama. Diperkirakan, lebih dari 120 juta pekerja berada pada risiko redundansi jika tidak mendapatkan pelatihan ulang atau peningkatan keterampilan.
Kategori Pekerjaan yang Tumbuh dan Menurun
Adapun sektor pekerjaan yang tumbuh pesat mencakup pekerja pertanian, pengemudi, pengembang perangkat lunak, dan pekerja konstruksi. Sebaliknya, pekerjaan seperti kasir, asisten administrasi, dan akuntan diprediksi akan menurun drastis.
Tren seperti AI generatif dan perubahan teknologi yang pesat sedang mengubah industri dan pasar tenaga kerja, menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga menimbulkan risiko besar, kata Kepala Bidang Pekerjaan, Upah, dan Penciptaan Lapangan Kerja di World Economic Forum (WEF), Till Leopold.
Sekarang adalah waktunya bagi bisnis dan pemerintah untuk bekerja sama, berinvestasi dalam keterampilan, dan membangun tenaga kerja global yang tangguh dan berkeadilan.