Jakarta – Layanan Google Finance diduga error dalam menampilkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain. Seperti kurs rupiah terhadap Euro yang berada di level Rp 8.348,5 per 1 Euro.
Mengutip data Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap Euro menguat hingga 50,68 persen. Melonjak dari posisi sebelumnya di level Rp 16.927 per Euro.
Padahal jika mengacu pada data kurs transaksi Bank Indonesia Sabtu (1/2/2025), kurs beli untuk 1 Euro yakni Rp 16.860,4. Sementara jika mengacu kepada kurs BCA, 1 Euro masih Rp 16.889,06. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap Euro di kurs Bank Mandiri Rp 16.891.
Penguatan rupiah di Google Finance tak hanya terjadi untuk Euro, tapi juga mata uang lainnya seperti dolar Amerika Serikat. Kurs rupiah ke USD berada di posisi Rp 8.170,65, atau menguat hingga 50,04 persen.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, kemungkinan layanan di google sedang error. Lantaran saat ini rupiah terhadap dolar AS bergerak di kisaran 16.300. Ibrahim juga menduga hacker mungkin sedang mengotak-atik angka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Lagi eror, sekarang rupiah 16.300 (terhadap dolar AS). Hacker yang bermain sedang coba otak-atik sehingga muncul 8.000, kata Ibrahim saat dihubungi Sabtu, 1 Februari 2025.
Konfirmasi serupa diutarakan pihak Bank Indonesia, yang membantah level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100 sebagaimana yang ada di google, bukan merupakan level yang seharusnya.
Untuk itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso mengatakan, pihak bank sentral tengah berkoordinasi dengan Google untuk meluruskan ketimpangan soal nilai tukar rupiah.
Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp 16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan, ujar Ramdan.