Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa sinyal penurunan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR) pada September 2024 semakin menguat.
Hal itu tercermin dari perkembangan inflasi di Amerika Serikat (AS) di bulan Juni 2024 menunjukkan penurunan sejalan dengan menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Ini yang saya sebutkan tadi suatu indikator yang menimbulkan harapan terhadap perubahan kebijakan moneter terutama di Amerika Serikat, kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Selain tingkat inflasi, yang menentukan arah kebijakan Fed Fund Rate adalah tingkat pengangguran. Saat ini, kata Menkeu, pengangguran di Amerika Serikat meningkat. Kedua hal itulah yang mendorong penurunan suku bunga diproyeksikan lebih cepat, yakni September 2024.
Ini semuanya tadi ya inflasi yang mulai menurun dan tingkat pengangguran yang meningkat di Amerika Serikat diperkirakan dalam hal ini akan mendorong penurunan dari kebijakan suku bunga bank sentral Amerika atau sering dikenal dengan Fed fund rate yang lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, ujarnya.
Diketahui, sebelumnya poyeksi penurunan Fed fund rate baru akan terjadi pada akhir tahun 2024. Namun, saat ini market global terutama di Amerika Serikat melihat inflasi yang mulai melemah dan dari sisi pengangguran juga mengalami kenaikan, maka muncul harapan ekpektasi penurunan suku bunga lebih cepat.
Mereka kemudian muncul harapan, ekspektasi bahwa Fed fund rate akan lebih cepat dilakukan adjustment penurunan sebelum akhir tahun 2024. Ini semua pandangan adalah melihat pada bulan September, ujarny.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut surat berharga negara Amerika Serikat atau US Treasury memiliki maturitas atau jatuh tempoh 10 tahun atau disebut US Treasury 10 years, sehingga yield-nya atau suku bunganya diperkirakan masih tetap tinggi.
Jadi, meskipun harapan Fed fund rate diperkirakan mulai turun, namun ekspektasi terhadap US Treasury yield masih relatif stabil tinggi, karena di Amerika Serikat defisit dari anggaran pemerintah Amerika Serikat yang besar yang membutuhkan pembiayaan besar dan oleh karena itu akan meng-issue atau mengedarkan US Treasury terutama durasi 10 tahun yang volumenya juga besar, pungkasnya.