Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) wajib disimpan 100% di bank-bank dalam negeri selama 12 bulan.
Terkait kebijakan ini, Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk, Henoch Munandar mengatakan, kebijakan ini ditentukan oleh pemerintah untuk sektor eksportir tertentu untuk membawa masuk hasil devisa ke Indonesia dalam kurung waktu yang ditetapkan 1 tahun.
Kalau kami dari Perbankan tentu mencoba membantu, apa yang diperlukan oleh para eksportir tersebut, bekerjasama tentunya dengan stakeholder lain, agar tidak mengganggu kebutuhan modal kerja dari para eksporter dan juga mungkin keperluan untuk nilai lindung terhadap mata uang,” kata Henoch kepada wartawan usai acara SMBC Indonesia Economic Outlook 2025, Selasa (18/2/2025).
Henoch menambahkan karena kebijakan ini baru diundangkan, pihaknya masih terus melihat kesempatan atau keperluan dari nasabah yang bisa Bank SMBC penuhi dengan adanya peraturan DHE. Adapun terkait bunga dari DHE ini, Henoch menyebut industri perbankan masih menunggu pelaksanaan teknis terkait aturan DHE terbaru ini.
Komentar Perbankan Lain
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja menuturkan, pihaknya belum bisa memprediksi kenaikan bisnis dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) terkait dengan penerapan revisi aturan Devisa Hasil Ekspor SDA.
Kalau ditanya berapa besar kenaikannya, saya tidak tahu. Kita lihat akhir tahun 2025, saya tidak bisa meramalkan, kata dia dalam konferensi pers Hasil Kinerja BCA Sepanjang 2024, Kamis, 23 Januari 2024.
Sebagai gambaran, Jahja mengatakan seorang eksportir harus membeli barang baku yang menjadi biaya operasional dalam sebuah bisnis. Di mana dalam kondisi normal, ada aktivitas penjualan. Bersamaan dengan itu, ada ongkos atau cost yang harus dikeluarkan, yang selisihnya disebut sebagai profit.
Jadi ini DHE ini harus kita pilah juga ini berapa persen ekspor? 100 ekspor atau ada sebagian lokal dan domestik, imbuh dia.
Jahja menambahkan, perusahaan ekspor yang memiliki bisnis lokal atau domestik mungkin dapat mengambil biaya operasional sampai investasi dari segmen tersebut.