Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mulai bersiap mengantisipasi kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasalnya, proteksionisme ala Trump bisa berdampak pada ekonomi global dan negara berkembang.
Amerika Serikat dengan hasil pemilu dan terpilihnya presiden Trump itu juga menimbulkan berbagai dinamika terhadap arah kebijakan yang akan dilakukan oleh Presiden Trump, kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Karena ini adalah yang kedua maka kita akan melihat tipe yang sama tapi mungkin lebih akseleratif, tipe dari arah kebijakan Presiden Trump sebelumnya, imbuh dia.
Dia mengatakan, kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah AS biasanya akan memotong besaran pajak bagi korporasi. Di sisi lain, manfaat bagi masyarakatnya akan berkurang.
Sehingga dari sisi fiscal balance-nya juga masih remains to be seen, kata dia.
Pada sisi kebijakan politik, langkah Donald Trump juga masih perlu diwaspadai. Mengingat posisinya terhadap negara-negara seperti Rusia hingga China.
Situasi ini akan cenderung kemudian menyebabkan terjadi ketegangan yang makin tinggi, ucapnya.
Sri Mulyani juga menyoroti rencana Donald Trump untuk menaikkan tarif 100 persen untuk negara-negara yang tidak ingin menggunakan dolar AS.
Pada saat yang sama Presiden Trump juga mengakatam akan menaikkan tarif kepada RRT khususnya 60 persen, tuturnya.