Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 tetap stabil didukung konsumsi yang terjaga kuat dan pertumbuhan investasi.
Pertumbuhan ekonomi sampai kuartal III kami perkirakan masih terjaga momentumnya, ini dengan lingkungan global yang dinamis, kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Agustus 2024, Senin (23/9/2024).
Menkeu berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan terus memberikan momentum positif bagi ekonomi Indonesia. Di sisi lain volatilitas pasar keuangan diharapkan menurun seiring semakin jelasnya arah kebijakan moneter negara maju.
Adapun, Menkeu juga berharap potensi dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kontraksi manufaktur, dan fluktuasi harga komoditas dapat dimitigasi.
Dia menuturkan, hal yang tidak diprediksi adalah geopolitik, termasuk kondisi pemilu di Amerika Serikat yang akan menentukan arah kebijakan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia harus tetap waspada.
Ini masih harus kita waspadai karena bisa menimbulkan swing terhadap direction dari policy yang kemudian mempengaruhi secara sistemik untuk perekonomian global, ujarnya.
Lebih lanjut, untuk kegiatan ekonomi domestik, kata Sri Mulyani, neraca perdagangan Indonesia masih surplus, namun dari sektor manufaktur masih mengalami kontraksi mayoritas dari seluruh negara, dan harga komoditas masih mengalami volatilitas ataupun fluktuasi meskipun masih rellatif di level rendah dibanding tahun yang lalu.
Disamping itu, Menkeu menyebut kinerja APBN KiTa hingga Agustus 2024 masih terjaga. Meskipun pendapatan negara mengalami perlambatan, tetapi kondisi tersebut telah melandai. Hal-hal itulah yang menurut Sri Mulyani yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2024.
Meksipun kita melihat pendapatan negara yang mengalami perlambatan. Namun perlambatannya sudah semakin menipis atau melandai. Ini kita harapkan akan positif di kuartal ke-III dan ke-IV ini, pungkasnya.