Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hadir dalam dalam Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Dalam rapat ini juga terdapat arahan yang diberikan oleh Wakil Presiden Ma\’ruf Amin.
Dalam acara ini, Sri Mulyani mengatakan bahwa potensi perputaran uang dalam ekosistem haji dan umrah diprediksi akan meningkat dari Rp 65 triliun di 2023 menjadi Rp 194 triliun pada 2030. Peluang ekonomi ini membengkak seiring seiring perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi melalui visi Saudi 2030.
“Optimalisasi peran Indonesia dalam ekonomi haji dan umrah tersebut, akan memberikan efek berantai positif pada berbagai sektor ekonomi dalam negeri sehingga memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Sri Mulyani Indrawati dikutip dari Antara, Jumat (4/10/2024).
Ia menuturkan bahwa peluang ekonomi dalam ekosistem haji dan umrah yang mencakup sektor penerbangan, akomodasi, transportasi, dan katering.
Saat ini Indonesia merupakan negara dengan kuota pokok haji terbesar, yakni sebanyak 221 ribu jamaah pada 2024. Total jamaah haji dan umrah Indonesia diproyeksikan akan meningkat menjadi 3,3 juta pada 2030.
Selain ekosistem haji dan umrah, ia menyatakan bahwa Indonesia juga memiliki peluang ekonomi dengan menarik investor asing, terutama dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Islamic Development Bank (IsDB), melalui blended finance maupun kegiatan filantropi.
“Saya berharap Kementerian Keuangan, KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah), dan seluruh kementerian/lembaga akan terus meningkatkan upaya untuk membangun blended finance yang tangguh dan kompetitif,” katanya.