Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya kelancaran suplai barang dan bahan pangan di Indonesia. Inilah yang menjadi dasar banyaknya perjanjian dagang internasional yang dijalin Indonesia dengan berbagai negara.
Salah satu perjanjian dagang yang sedang dalam tahap diskusi adalah Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Dalam upaya memperkuat kerja sama internasional ini, Budi Santoso bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional, termasuk Bank Dunia, untuk merumuskan strategi yang tepat.
Kita siapkan semuanya terkait bagaimana suplai pangan ke depannya, baik itu suplai pangan domestik maupun impor, agar semuanya berjalan lancar, ujar Budi usai menghadiri High Level Policy Dialogue Action Climate and Trade di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Seperti Negara Lain
Budi juga menjelaskan bahwa Indonesia, seperti negara lainnya, bergantung pada suplai impor untuk mencukupi kebutuhan pangan. Oleh karena itu, kemudahan distribusi barang dan pangan yang berkelanjutan menjadi sangat penting.
Setiap negara pasti bergantung satu sama lain untuk mencukupi kebutuhan pangannya, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, kita perlu memudahkan distribusi dan memastikan pangan berkelanjutan, tambahnya.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa perjanjian dagang adalah langkah awal untuk menjaga kelancaran suplai. Harapannya, perjanjian ini dapat mencegah hambatan distribusi di masa mendatang.
Diskusi ini penting agar ketika kebutuhan pangan meningkat, distribusinya tetap lancar dan tidak terhambat, jelas Mendag.