Jakarta – “Daya Anagata Nusantara untuk Kemakmuran Indonesia”, kalimat itu langsung terlihat ketika membuka laman danantara. Daya berarti energi, anagata berarti masa depan dan Nusantara merujuk pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada era Presiden Prabowo Subianto ini pun diharapkan menjadi energi masa depan Nusantara seperti arti namanya. BPI Danantara diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dari sektor swasta dan memberikan kepastian bagi investor dan investor asing.
Hal ini seiring target investasi Indonesia mencapai Rp 13.032 triliun dalam lima tahun ke depan. Dengan demikian, total investasi pada 2025-2029 akan genjot pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.
Menurut Presiden Prabowo Subianto, BPI Danantara bukan hanya sekadar badan pengelola investasi tetapi bagian dari pembangunan nasional. Langkah yang dilakukan dengan mengelola kekayaan Indonesia dengan maksimal.
Harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia, kata Prabowo, saat peluncuran Danantara, 24 Februari 2025.
Untuk mendukung harapan kepada Danantara sehingga mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia diperlukan sosok kredibel untuk mendukung kecermatan berinvestasi, menarik investasi ke Indonesia hingga mengelola aset yang dapat dongkrak pertumbuhan ekonomi serta memperkuat industri.
Nama-nama pengurus BPI Danantara pun telah diumumkan Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani. Sejumlah sosok dari dalam dan luar negeri masuk di jajaran pengurus dan penasihat Danantara.
Rosan mengakui ada keterlambatan untuk mengumumkan nama-nama pengurus Danantara karena tidak mudah. Ternyata dapat orang terbaik sesuai kompetensinya dan bersih, kami akui tidak mudah, kata Rosan Roeslani.
Dalam pengumuman pengurus BPI Danantara itu yang menarik adalah sejumlah profesional asing bahkan masuk. Seperti miliarder asal Amerika Serikat Ray Dalio. Selain itu, ada Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Jeffrey Sachs, dan Chapman Taylor.
Rosan memastikan, nama-nama yang ada di dalam kepengurusan Danantara telah melalui proses seleksi ketat. Head Hunter di dalam dan luar negeri pun diklaim telah mewawancara satu per satu calon pejabat Danantara, agar sesuai dengan kriteria.
Pastikan tim yang ada ini bukan hanya expertise dan sesuai bidangnya, tapi punya hati sesuai dengan kami, pengabdian terhadap negara yang kami cintai ini. Danantara ini adalah suatu investasi negara yang sangat-sangat besar. Diperlukan orang-orang yang tak hanya punya kapabilitas, tapi juga integritas, kata Rosan.