Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap tumpuan pertumbuhan ekonomi global mulai berubah. Salah satunya imbas dari kondisi geopolitik global.
Mahendra melirik pentingnya peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk mendorong perekonomian daerah. Pada akhirnya, menciptakan kontribusi positif pada ekonomi nasional.
Dapat dilihat bahwa pentingnya penguatan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini adalah sebagai salah satu pilar penting dalam pengembangan ekonomi di daerah, di kawasan, di region yang akan lebih menentukan lagi apakah perekonomian nasional Indonesia akan dapat tumbuh berkelanjutan ke depan atau tidak, ujar Mahendra dalam Peluncuran Roadmap BPD 2024-2027, di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Setidaknya dia mencatat ada dua hal perkembangan yang jadi risiko dalam di kancah global. Pertama, globalisasi yang jadi motor pertumbuhan 20-25 tahun belakangan nampaknya tak jadi pilihan lagi kedepannya.
Banyak alasan untuk itu. Persaingan geopolitik, ketegangan politik di kawasan dan juga gangguan terhadap pasokan global value chain, nilai rantai pasok dunia nampaknya mengubah konstelasi perekonomian internasional, ucapnya.
Kedua, ada kondisi yang terus tetap membayangi ketidakpastian dalam pertumbuhan dan stabilitas perekonomian negara-negara utama di dunia. Ini diprediksi dari pergerakan ekonomi dari beberapa negata adidaya.
Sebut saja Amerika Serikat dan China yang menghadapi ketidakpastian ekonomi di negaranya. Belum lagi beberapa negara besar lainnya yang disebut masuk ke kondisi resesi.
Sehingga upaya kita untuk menjaga pertumbuhan perekonomian yang semata-mata melakukan langkah yang dilaksanakan selama 20 tahun terakhir akan lebih sulit kalaupun tidak dikatakan hampir mustahil, kata dia.
Tumpuan pertumbuhan ekonomi kita pada gilirannya adalah pertumbuhan di perekonomian dalam negeri dan pertumbuhan dalam negeri domestik ekonomi kita adalah pertumbuhan di daerah-daerah. Itu realita kita ke depan ini, Mahendra menambahkan.