Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti berbagai ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia yang masih berlangsung, seperti Gaza yang belum berakhir, konflik Ukraina-Rusia yang terus berlanjut, hingga yang terbaru ketidakpastian politik di Suriah.
Namun, di balik situasi ini, terdapat satu wilayah yang menunjukkan stabilitas relatif dalam dua dekade terakhir, yaitu kawasan Indo-Pasifik. Kawasan Indo-Pasifik, yang terdiri dari negara-negara ASEAN, menjadi salah satu kawasan yang mencatatkan kinerja ekonomi yang stabil.
“Namun di tengah ketidakpastian ada satu wilayah yang selama dua dekade relatif aman, yaitu Indo-Pasifik. Dan di Indo-Pasifik, ASEAN menjadi kerjasama regional yang paling stabil dan hampir seluruh negara ASEAN mengalami pertumbuhan di angka 4 persen secara rata-rata,” kata Airlangga Hartarto dalam Economic Outlook 2025, Selasa (10/12/2024).
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kerjasama regional dalam menjaga stabilitas ekonomi, bahkan di tengah gejolak global. Airlangga menekankan bahwa meskipun ketegangan antara Timur dan Barat masih berlangsung, serta perang dagang antara China dan Amerika Serikat belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, ASEAN berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Airlangga juga menyinggung perubahan besar yang terjadi di Amerika Serikat dengan hadirnya kepemimpinan baru yang cenderung lebih menghargai hubungan bilateral ketimbang multilateral. Hal ini tentu membawa tantangan tersendiri bagi negara-negara ASEAN yang tetap memandang pentingnya kerjasama multilateral sebagai jalan menuju kesejahteraan bersama.
“Kita ketahui bahwa the new president di Amerika lebih menghargai bilateral daripada multilateral. Tapi negara-negara ASEAN percaya bahwa multilateral akan membawa kesejahteraan bersama. Nah ini merupakan tantangan-tantangan yang ada ke depan, ujarnya.