Jakarta – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Pemerintah Indonesia terus mengoptimalkan sektor pariwisata dan budaya sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui pengembangan destinasi wisata berbasis budaya, Pemerintah juga berupaya menciptakan peluang baru yang tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tadi sudah kita sepakati, yang lebih penting dari sekedar penetapan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, justru kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” tutur Susiwijono Moegiarso dalam acara Gelar Reog Ponorogo: Syukuran Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb)/ ICH UNESCO, Sabtu (11/1/2025).
Salah satu pencapaian penting Indonesia dalam upaya pelestarian budaya nasional yakni dengan ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO pada 3 Desember 2024 lalu di Asunción, Paraguay. Pengakuan ini tidak hanya mengukuhkan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah bersama Paguyuban Warga Ponorogo mengadakan acara Gelar Reog Ponorogo yang melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek.
Acara tersebut sekaligus menjadi wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus melestarikan seni tradisional ini.