Jakarta – Migrasi massal tahunan China menjelang Tahun Baru Imlek akan mencapai puncaknya dengan miliaran perjalanan yang diantisipasi selama liburan tahun ini yang dimulai Selasa, 28 Januari 2025.
Mengutip VOA, Rabu (29/1/2025), diperkirakan 9 miliar perjalanan terjadi libur Tahun Baru Imlek. Adapun liburan tahun ini berlangsung dari 28 Januari-4 Februari dan menandai datangnya Tahun Ular.
Pihak berwenang di China memperpanjang libur tahunan satu hari ekstra, sehingga hari libur akan berlangsung selama delapan hari pada 2025.
Selama liburan, perjalanan akan meningkat di dalam negeri dan internasional. Pemerintah memperkirakan perjalanan kereta api akan melampaui 510 juta dengan 90 juta lebih perjalanan melalui udara. Di dalam negeri, sebagian besar masyarakat akan bepergian dengan mobil.
Untuk perjalanan ke luar negeri, perjalanan ke Asia Tenggara telah melonjak. Ada lonjakan volume tiket lebih dari 50 persen ke Vietnam, Singapura dan Indonesia, menurut data dari World Travel and Tourism Council.
Selain itu,permintaan perjalanan ke Hong Kong naik hampir dua kali lipat dan Jepang alami peningkatan pembelian tiket pesawat sebesar 58 persen.
Meski Tahun Baru Imlek dikenal sebagai perayaan yang ditandai dengan lampion warna-warni, parade dan barongsai, perayaan ini memiliki lebih dari sekadar makna budaya bagi otoritas China. Perayaan Imlek, bagi pemerintah melihat periode itu sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi yang sedang lesu.
Itulah salah satu alasan utama otoritas memperpanjang hari libur menjadi delapan hari. Otoritas juga meluncurkan beberapa upaya membantu menghidupkan kembali belanja konsumen yang lemah seperti mempromosikan destinasi liburan bertema musim dingin dan memastikan harga tiket pesawat terjangkau, menurut pejabat pada konferensi pers Dewan Negara di Beijing.
Reuters melaporkan, meski ada upaya itu, bisnis dan konsumen tampaknya menghabiskan lebih sedikit dari biasanya selama musim liburan. Hal ini dengan alasan kekhawatiran atas kemerosotan properti yang berkepanjangan dan kekhawatiran atas keamanan kerja.