Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan tidak ada program khusus 100 hari kerja di kementeriannya.
Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai langkah awal kementerian dalam melaksanakan program-program prioritas.
Menurut Sakti, semua kebijakan dan rencana kerja telah dipersiapkan selama empat tahun sebelumnya, sehingga fokus kementerian saat ini adalah langsung menjalankan program-program yang sudah dirancang.
Kita tidak ada program 100 hari, karena dalam empat tahun terakhir, saya sudah menyiapkan semua rencana. Rodanya sudah jelas, sekarang tinggal dijalankan,” ujar Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, Selasa (22/10/2024).
Salah satu fokus utama KKP adalah implementasi kebijakan ekonomi biru yang mencakup lima prioritas strategis. Ia menyoroti pentingnya revitalisasi tambak-tambak yang sudah tidak produktif selama 35 tahun terakhir.
Proyek revitalisasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Trenggono juga menyebutkan sudah mempunyai model proyek revitalisasi tambak yang sukses dan akan diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Kita sudah memiliki modelnya di Karawang, dengan hasil yang sangat memuaskan. Jika model ini diterapkan di tambak-tambak yang telah lama tidak produktif, kita bisa menciptakan ratusan ribu lapangan kerja dan memberikan harapan baru bagi masyarakat,” lanjutnya.
Kolaborasi antara Menteri dan Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan juga berjalan dengan baik. Keduanya telah terbiasa bekerja sama sejak di Kementerian Pertahanan, sehingga koordinasi dan pembagian tugas berjalan efisien.
Trenggono juga menjelaskan, keduanya saling memperkuat dalam melaksanakan program-program strategis KKP, termasuk dalam implementasi kebijakan ekonomi biru.
Dengan tidak adanya target khusus dalam 100 hari kerja, Menteri KKP menegaskan bahwa kementeriannya lebih fokus pada hasil jangka panjang dan keberlanjutan program-program yang sudah disiapkan dengan matang.